TEMPO.CO , Jakarta-Kementerian Pekerjaan Umum
akan memulai pengerjaan sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur
sekitar Mei-Juni mendatang dan selesai pada pertengahan 2014. "Saat ini
kami sedang mempercepat persiapan anggaran, tender, dan konstruksi
pembangunan sodetan," kata Direktur Sumber Daya Air Kementerian
Pekerjaan Umum, Muhammad Hasan, di kantornya Selasa, 22 Januari 2013.
Pengerjaan
sodetan itu dipercepat karena telah menjadi program strategis
penanggulangan banjir yang telah diinstruksikan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono kepada Kementerian Pekerjaan Umum. Sebelumnya,
Kementerian Pekerjaan Umum tidak memprioritaskan pembangunan sodetan
tersebut karena dana pembangunannya yang tinggi, yaitu Rp 500 miliar
untuk sodetan sepanjang 2,1 kilo meter.
Hasan mengatakan
pembangunan sodetan memiliki potensi yang cukup baik untuk mengurangi
banjir Jakarta. Sebab, sodetan tersebut didesain untuk mampu memotong
puncak debit air Sungai Ciliwung menuju KBT sebanyak 60 meter kubik air
per detik.
Pada kondisi puncak debit air, lanjut Hasan, air
Sungai Ciliwung sering kali meluap dan menggenangi daerah di sekitarnya.
Kondisi sebaliknya terjadi di KBT. Saat Ciliwung meluap, KBT malah
kosong. Oleh sebab itu pemerintah mencoba mengalihkan sebagian air
Ciliwung saat debit puncak ke KBT.
Rencananya, Kementerian
Pekerjaan Umum akan menggunakan dua pipa dengan diameter empat meter
sebagai sodetan. Kedua pipa tersebut ditanamkan di bawah tanah mulai
dari Sungai Ciliwung di Belakang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik di Jalan
Otto Iskandar Dinata hingga ke KBT di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur
dengan teknik gali, tanam, dan kubur. Ikuti info banjir dan penanganannya di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar