EMPO.CO, Jakarta
- Ribuan warga Pluit, Jakarta Utara, terpaksa bermigrasi ke hotel
terdekat setelah permukiman mereka tergenang banjir setinggi 2 meter.
"Banyak warga yang akhirnya tidur di hotel sekitar ini," ujar A Kiong,
salah satu warga Pluit pada Jumat, 18 Januari 2013, tadi malam.
Tidak seperti warga korban banjir lainnya di wilayah Jakarta yang memilih mengungsi di tenda darurat, mayoritas warga korban banjir Pluit lebih memilih hotel sebagai tempat untuk mengungasi. Selain terbilang aman dari terjangan banjir, pemilihan hotel memudahkan warga dalam berkomunikasi. Namun tidak sedikit yang mengungsi ke perumahan lain milik saudara atau kerabat korban. "Tergantung mereka, tapi memang banyak yang pindah sementara waktu ke hotel," Lurah Pluit Tahta Yujang menambahkan.
Hingga Sabtu siang, ribuan warga dibantu tim SAR, TNI AL dan sukarelawan masih sibuk melakukan evakuasi. Bahkan di beberapa pusat perbelanjaan, stok kebutuhan sembako terlihat habis akibat diborong warga. Antrean di kasir pembayaran pun tak terelakkan lagi.
Seperti diketahui sekitar 20 ribu jiwa penghuni tiga perumahan elit yakni Pantai Mutiara, Regata, dan Marina yang tersebar dalam tujuh Rukun Warga (RW) Kelurahan Pluit menjadi korban banjir sejak kemarin. Luapan air setinggi 1,5-2 meter yang berasal dari waduk Pluit itu merendam ratusan rumah yang berada di tiga kawasan elite itu. (Baca juga: Banjir di Jakarta Utara Akibat Air Laut Pasang)
Sekitar 2.000 jiwa masih terjebak di dalam pemukiman, bahkan ratusan mobil mewah serta barang berharga milik warga di permukiman itu diprediksi masih mengendap di sekitar lokasi banjir.
Tidak seperti warga korban banjir lainnya di wilayah Jakarta yang memilih mengungsi di tenda darurat, mayoritas warga korban banjir Pluit lebih memilih hotel sebagai tempat untuk mengungasi. Selain terbilang aman dari terjangan banjir, pemilihan hotel memudahkan warga dalam berkomunikasi. Namun tidak sedikit yang mengungsi ke perumahan lain milik saudara atau kerabat korban. "Tergantung mereka, tapi memang banyak yang pindah sementara waktu ke hotel," Lurah Pluit Tahta Yujang menambahkan.
Hingga Sabtu siang, ribuan warga dibantu tim SAR, TNI AL dan sukarelawan masih sibuk melakukan evakuasi. Bahkan di beberapa pusat perbelanjaan, stok kebutuhan sembako terlihat habis akibat diborong warga. Antrean di kasir pembayaran pun tak terelakkan lagi.
Seperti diketahui sekitar 20 ribu jiwa penghuni tiga perumahan elit yakni Pantai Mutiara, Regata, dan Marina yang tersebar dalam tujuh Rukun Warga (RW) Kelurahan Pluit menjadi korban banjir sejak kemarin. Luapan air setinggi 1,5-2 meter yang berasal dari waduk Pluit itu merendam ratusan rumah yang berada di tiga kawasan elite itu. (Baca juga: Banjir di Jakarta Utara Akibat Air Laut Pasang)
Sekitar 2.000 jiwa masih terjebak di dalam pemukiman, bahkan ratusan mobil mewah serta barang berharga milik warga di permukiman itu diprediksi masih mengendap di sekitar lokasi banjir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar