Banjir, Waspadai Penyakit Ini Menyerang

TEMPO.CO, Jakarta - Warga yang tempat tinggalnya terkena banjir diminta lebih waspada memantau kesehatan mereka. Soalnya masih ada penyakit pascabanjir yang bisa menyerang warga. Misalnya diare dan leptospirosis.

Kepala Puskesmas Grogol Petamburan, Lola Lovita, mengatakan kedua penyakit itu rentan menyerang warga korban banjir. "Soalnya kondisi yang lembab memudahkan penularan penyakit," kata Lola ketika dihubungi Tempo, pada Selasa 22 Januari 2013.

Leptospiroris adalah infeksi bakteri yang ditularkan melalui urin tikus, mencit, atau tikus tanah. Gejalanya berupa panas tinggi, meriang, batuk kering, sakit kepala hebat, dan munculnya ruam. "Warga yang mengalami gejala seperti itu diminta segera memeriksakan diri," kata Lola.

Untuk menghindarinya, warga diminta rajin mencuci tangan dan menggunakan sandal di tempat bekas terendam banjir. "Kalau ada sepatu bot lebih baik," ujarnya.

Selain itu, ibu menyusui juga wajib membersihkan diri sebelum memberikan ASI kepada anaknya. Ini perlu dilakukan agar anak terhindar dari diare.

Selama membuka posko kesehatan di pengungsian di kawasan Grogol Petamburan, Lola kerap mendapat pasien yang terkena penyakit kulit dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Selain itu, "Kena kutu air, pilek dan demam karena terlalu lama berendam di air banjir," kata Lola.