Senin, 28 Januari 2013

Kampung Bandan Ditinggikan, Semua Rute KRL Pulih

TEMPO.CO, Jakarta - Rel kereta di Stasiun Kampung Bandan, Jakarta Utara, sudah bisa dilalui oleh rangkaian kereta rel listrik pada Senin, 28 Januari 2013. Sebelumnya, jalur tersebut tak bisa dilalui  lebih dari sepekan karena terendam banjir dan rob.

Humas Daerah Operasi I PT KAI, Purbawa, mengatakan jalur kereta di Kampung Bandan memang telah ditinggikan 30 sentimeter agar kereta bisa tetap melaju meski rob datang. "Soalnya tanpa ada banjir pun rel kerap terendam rob dan tak bisa digunakan, jadi kami tinggikan," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 28 Januari 2013.

Selain meninggikan rel, posisi alat persinyalan dan listrik aliran atas (LAA) juga ikut disesuaikan. Ketinggian kawat LAA ditinggikan agar jarak pantograf pada KRL sesuai standar sehingga aliran listrik menjadi optimal. "Kalau ada banjir rob, alat persinyalan itu sering korslet," ujarnya.

Uji coba rel sudah dilakukan pada Ahad, 27 Januari 2013 menggunakan satu set KRL. "Hasil tesnya menyatakan kondisi rel sudah siap dilalui kereta," kata dia.

Namun hanya KRL jalur lingkar Jakarta dari Tanah Abang yang menggunakan rel tersebut pada hari ini. Kereta api jarak jauh yang diberangkatkan dari Stasiun Jakarta Kota melalui Pasar Senen tetap dialihkan melalui rute Jakarta Kota lewat Stasiun Manggarai dan berhenti di Stasiun Jatinegara.

Contohnya KA Gumarang tujuan Surabaya, KA Serayu pagi dan malam tujuan Kroya dan KA Gaya Baru Malam tujuan Surabaya. Adapun KA Tawang Jaya tujuan Semarang dan KA Tegalarum tujuan Tegal mengakhiri dan mengawali perjalanannya di Stasiun Pasar Senen. "Rencananya besok semua perjalanan kereta termasuk KA jarak jauh sudah bisa melalui Stasiun Kampung Bandan dan operasional KA kembali normal," ujar Purbawa.

Walikota Kediri Pasang Baliho dengan Dana APBD

TEMPO.CO, Kediri-Menjelang pemilihan kepala daerah pada Agustus 2013, hampir seluruh jalan protokol dan pusat keramaian di Kotamadya Kediri dipenuhi baliho ukuran jumbo bergambar Walikota Kediri Samsul Ashar dengan berbagai tema. Iklan bando raksasa di Jalan KH Achmad Dahlan, misalnya, memuat ucapan selamat ulang tahun kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Di tempat itu, foto Samsul juga dipajang untuk ucapan Selamat Tahun Baru dan Natal.

"Ini memang permintaan Pak Wali," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Kediri Hariadi kepada Tempo, Senin 28 Januari 2013. Baliho-baliho itu dipasang dan dibiayai sepenuhnya dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota wajib mensosialisasikan semua kebijakan Walikota. Menurutnya, Walikota memiliki keleluasaan dan hak menggunakan dana Humas untuk menyampaikan ucapan ulang tahun kepada pejabat lainnya.

Hariadi menyatakan baliho-baliho itu tidak ada kaitannya dengan rencana pencalonan Samsul Ashar dalam pemilihan kepala daerah. "Sebagai Walikota, dia berhak membuat iklan apa saja yang mengatasnamakan Pemerintah Kediri," ujarnya.

Namun, sejumlah kalangan menilai Samsul memanfaatkan program pemerintah dan uang negara untuk berkampanye. "Jika mengatasnamakan Pemerintah Kota Kediri, seharusnya dia tak memasang gambar sendirian. Kan bisa bersama wakil atau pejabat lainnya sesuai tema ucapan," kata Wakil Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Alha Raka, Munasir Huda.

Potensi penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan oleh walikota yang akan mengikuti pemilihan kepala daerah, menurut Huda terbuka lebar. Karena itu sudah saatnya masyarakat lebih jeli dan mewaspadainya. Seperti program bantuan langsung tunai Rp 250 ribu per keluarga untuk  11 ribu keluarga miskin, misalnya, dikritik karena tidak memiliki dasar dan tujuan yang jelas.

Tanah Ambles Sebabkan Pluit Terendam

TEMPO.CO, Jakarta- Satu penyebab banjir kerap mendatangi kawasa Pluit dan sukar pergi adalah penurunan tanah, 10-15 sentimeter per tahun. Kata anggota peneliti Jakarta Coastal Defence Strategy, Heri Andreas, wilayah Pluit hingga Tanjung Priok merupakan hasil reklamasi.


Majalah Tempo edisi 28 Januari 2013 mengulas Pluit yang semakin kritis. Dulu, hitungan teknis reklamasi itu sudah mencakup potensi penurunan lapisan teratas tanah timbunan. Dengan perhitungan ini, penurunan tanah diperkirakan bakal berhenti dalam kurun 40-50 tahun. Dan tanahnya menjadi mantap.

“Tapi, celakanya lapisan bagian bawahnya disedot dengan pengambilan air tanah berlebihan," kata Heri, Rabu, 23 Januari 2013. "Akibatnya tanah ikut terkompaksi jadi turun. Inilah yang meleset dari perhitungan."

Penyedotan air tanah besar-besaran itu, menurut Heri, terbukti menjadi satu penyebab penurunan tanah, selain kondisi tanah dan beban bangunan. Dulu, Pluit serta Muara Baru adalah kawasan industri. Pengambilan air tanahnya sudah sedalam 100 hingga 200 meter.

Sedimentasi atau tanah endapan di Pluit juga terhitung paling muda. Peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Robert M. Delinom, menyatakan bahwa tanah di bawah Jakarta merupakan endapan vulkanik dan tanah sedimen, dengan umur geologi relatif masih muda. “Antara 10 ribu dan 100 ribu tahun. Untuk geologi itu muda,” ujarnya.

Endapan vulkanik itu berasal dari pegunungan di selatan Jakarta. Ahli geologi menyebutnya formasi Kipas Aluvial Bogor. Material daratan di Jakarta, ujarnya, dominan campuran pasir dan lempung. Sifat dua material batuan itu loose, mudah lepas. Jika dominan lempung, tanahnya cenderung mudah lepas. Jika pasir yang dominan, ikatan butiran antarpasir lebih kuat, karakter tanah cenderung lebih mampat.

Kasus amblesan di Jakarta Utara, kata Robert, terjadi karena sifat tanahnya yang dominan lempung dibanding pasir. Di samping itu, pembangunan di Jakarta Utara yang masif, yang menyebabkan terjadi pembebanan. Efek inilah yang menyebabkan daerah sekitarnya cepat turun.

Meskipun demikian, Robert berpendapat, amblesan di utara Jakarta bukan disebabkan pengambilan air tanah. Data yang diperolehnya menunjukkan tak ditemukan perubahan tinggi muka air tanah di Jakarta bagian utara. ”Jika muka air tanah turun dan ada amblesan, berarti ada hubungannya. Ini tidak. Air tanahnya biasa saja dari tahun ke tahun, sementara amblesan ada terus.”

Diciduk BNN, Zaskia Sungkar Tenangkan Ibunya

TEMPO.CO, Jakarta--Saat berada di Badan Narkotika Nasional (BNN) Zaskia Sungkar sempat menghubungi ibunya, Fanny Bauty. Dia berusaha meyakinkan bahwa dirinya tak terlibat ikut pesta narkoba di rumah Raffi Ahmad, Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Ahad dini hari, 27 Januari 2013

"Tadi dia telepon saya. Katanya, mama Insya Allah aku sama Irwan enggak terlibat apa-apa. Tenang aja yah," kata Fanny kepada Tempo, Ahad, 27 Januari 2013. (Lihat juga: Begini Kronologi Penggerebekan Raffi Ahmad Cs).

Fanny sangat percaya pengakuan Saskia. Pasalnya dia tahu kedatangan mereka berdua ke rumah Raffi kala itu dalam rangka urusan bisnis. Irwanyah ingin meminta tanda tangan Raffi terkait kerja sama rumah produksi mereka berdua.

"Mereka berdua mau minta tanda tangan Raffi ke sana. Jadi PH (production house) Irwansyah sama PH Raffi kerjasama buat sebuah acara," katanya.

Penggerebakan, kata Fanny, sedang berlangsung saat Saskia dan Irwansah tiba di sana pukul 07.00 WIB. Sementara penggeledahan oleh petugas BNN dimulai pukul 04.00 WIB. "Tapi mereka berdua dites urine juga," katanya.

BNN menggeledah rumah Raffi yang tengah digelar pesta narkoba. Selain mengamankan pemilik rumah, Irwansyah dan Saskia, petugas juga menangkap politikus Wanda Hamidah. Kawanan itu ditangkap bersama ganja dan MDMA. Simak berita tentang penangkapan para artis dalam kasus narkoba.

Raffi Cs Ditangkap, Bagaimana Acara Dahsyat?

TEMPO.CO, Jakarta-- Pihak RCTI belum bisa memutuskan saksi yang akan diberikan kepada Raffi Ahmad. Raffi ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional Ahad 27 Januari 2013 pagi karena dugaan kepemilikan narkoba di rumahnya.

"Kami belum membicarakannya dengan internal," kata Marketing Komunikasi RCTI Trista Efendi ketika dihubungi pada Ahad, 27 Januari 2013. "Ini hari libur mungkin besok setelah masuk baru dibicarakan dengan bagian internal juga."

Trista mengatakan selain itu pihak RCTI juga perlu mengklarifikasi secara langsung ke BNN soal penangkapan ini. "Peran dan posisi Raffi harus jelas dulu dalam insiden ini," ujarnya. (Lihat juga: Begini Kronologi Penggerebekan Raffi Ahmad Cs).

Di RCTI, Raffi merupakan pembawa acara musik "Dahsyat" bersama Olga. Selain itu beberapa sinetron di stasiun televisi ini juga kerap menayangkan Rafi sebagai tokoh utama.

Raffi ditangkap bersama 16 orang lainnya di rumah dia yang ada di Jalan Gunung Balong Kavling VII Nomor 16-I, Jakarta Selatan. Selain Rafi ada juga artis Irwansyah dan Istrinya, Zaskia Sungkar, serta politikus Wanda Hamidah.

Saat ini Rafi masih menjalani pemeriksaan di BNN. Dari penangkapan tersebut disita barang bukti berupa beberpa linting ganja. Simak berita tentang penangkapan para artis dalam kasus narkoba.

Narkoba Artis, Bagaimana Menjelaskan ke Anak?

TEMPO.CO, Jakarta -- Orang tua harus mendampingi anak-anaknya ketika mengidolakan seorang artis. Menurut Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia M. Ihsan, anak belum bisa membedakan antara perilaku artis yang baik atau buruk. "Kita orang dewasa mungkin tahu seorang artis tidak layak ditiru karena terlibat narkoba atau perbuatan negatif lain, tapi anak-anak belum bisa membedakan baik atau buruk," kata Ihsan ketika dihubungi Ahad, 27 Januari 2013.

Ihsan menuturkan bahwa psikologis anak-anak cenderung melakukan imitasi atau perbuatan meniru. Usia 1-5 tahun, anak-anak akan meniru orang tuanya tapi ketika diatas itu akan mencari figur-figur dari tempat lain seperti di televisi. Proses imitasi biasanya berlangsung pada usia SD-SMA.

"Mereka meniru cara berpakaian, cara berbicara, perilaku idola akan mereka tiru," kata Ihsan. Kecenderungan ini akan memuncak pada usia SMP dan mulai menurun pada waktu SMA. Karena belum bisa memilah, Ihsan mengimbau orang tua untuk terus mendampingi anak-anaknya.

Ihsan menyarankan agar orang tua memahami akses-akses masuknya pengaruh idola terhadap anak-anak. Orang tua juga diharapkan mampu menjelaskan ukuran boleh mengidolakan artis dan memberi pemahaman bahwa ada idola lain yang lebih layak ditiru, seperti pahlawan. "Diberi pengertian, idola bukan berarti panutan," ujar Ihsan.

Kepada para artis, kata Ihsan, KPAI mengimbau agar menjauhkan diri terhadap perbuatan yang tidak bagus. Para artis diharapkan menjauhi narkoba, seks bebas, pencabulan, dan perbuatan negatif lain. "Harus menyadari bahwa tingkah laku mereka mempengaruhi anak-anak yang mengidolakan mereka," tutur Ihsan.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Narkotika Nasional, Anang Iskandar, mengatakan artis Raffi Ahmad ditangkap BNN dalam pesta narkoba Subuh tadi bersama tiga artis lainnya. "Ada beberapa artis, di antaranya Wanda Hamidah, Irwansyah beserta istrinya (Zaskia Sungkar) dan beberapa orang lainnya teman artis tersebut," ujar dia, Ahad, 27 Januari 2013. Simak berita selebriti dan narkoba.

Ada Sindikat Narkoba Susupi Kalangan Artis

EMPO.CO, Jakarta -- Indonesia Police Watch memprediksi ada sindikat narkotika besar yang telah mensusupi kalangan selebtriti tanah air. Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, jaringan ini masuk ke kegiatan-kegiatan atau pesta-pesta para artis yang cenderung hedonis. "Bandar besar jaringan narkotika di luar kalangan artis," kata Neta ketika dihubungi Ahad, 27 Januari 2013.

Neta menjelaskan, mereka menyasar kalangan artis karena perputaran uangnya relatif besar dan cepat. Awalnya, kata dia, jaringan ini memberikan narkoba secara gratis kepada para artis. Setelah mereka kecanduan, selebriti tanah air ini menjadi konsumen potensial dari sindikat narkoba.

Bagi artis yang kaya, kata Neta, akan terus dicekoki sehingga terus mengkonsumsi narkoba. "Ketika selebriti itu tidak mampu, akan dimanfaatkan menjadi pengedar narkoba untuk teman-temannya," ucap Neta. Terbukti beberapa artis ada ditangkap bukan hanya sebagai pecandu, melainkan juga sebagai pengedar. Lihat: Daftar artis yang pernah terjerat kasus narkoba.

Modus seperti ini selalu digunakan para bandar narkoba untuk menjerat artis. Neta berharap polisi tidak hanya menangkap pecandu atau pengedar narkotika skala kecil. "Bandar besar narkoba juga harus ditangkap," ujar Neta.

Sebelumnya, dalam penggerebekan di rumah Raffi Ahmad, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, BNN menangkap 17 orang. Selain Raffi, artis yang tertangkap adalah Irwansyah, Zaskia Sungkar, dan Wanda Hamidah. Di TKP ditemukan 2 linting ganja, 14 butir kapsul diduga berisi MDMA, serta disita lebih dari 17 ponsel.